Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 22:27:51【Resep】530 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(88)
Artikel Terkait
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Rutan Cipinang

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional